Pendidikan
merupakan salah satu dari tiga hal pokok yang menjadi parameter Negara dikatakan
sebagai negara maju. Setiap negara berlomba-lomba mencerdaskan anak bangsanya
melalui dunia pendidikan. Tak jarang di Indonesia kita temui berbagai sekolah
baik sekolah formal maupun informal. Ada pula sekolah regular, sekolah inklusi,
sekolah luar biasa, dan sekolah akselerasi untuk memfasilitasi mereka yang
memiliki taraf kecerdasan tertentu.
Dalam
dunia pendidikan, tentulah mengenal istilah kecerdasan. Kecerdasan itu berupa
IQ (Intelligen Quotiens), EQ (Emotional Quotiens), dan SQ (Spiritual Quotiens). Kita akan membahasnya
dalam dunia pendidikan beserta penerapannya. Sebenarnya kecerdasan yang mana
sih yang kita butuhkan selama ini? Apakah IQ? Atu EQ? Atau malah SQ?
Intellegensi adalah keseluruhan
kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara logis, terarah, serta
mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif (Marten Pali, 1993)1.
Dalam dunia pendidikan, IQ sangat berpengaruh terhadap diri seseorang karena
kebanyakan bangsa melihat seseorang dari tingkat intellegensinya. Mahasiswa
yang memiliki IPK 3,95 akan lebih cepat memperoleh pekerjaan daripada mahasiswa
yang mendapat IPK 3,00. Akan tetapi, mahasiswa yang memiliki IQ tinggi belum
tentu memiliki kepribadian atau perilaku yang baik, sehingga selain IQ, kita
harus melengkapinya dengan EQ dan SQ.
Steiner
(1997) menjelaskan pengertian kecerdasan emosional adalah suatu kemampuan yang
dapat mengerti emosi diri sendiri dan orang lain, serta mengetahui bagaimana emosi
diri sendiri terekspresikan untuk meningkatkan maksimal etis sebagai kekuatan
pribadi.2 Contoh dari penggunaan EQ dalam pendidikan adalah ketika
bekerja dalam suatu kelompok yang heterogen, maka EQ kita pastilah muncul.
Bekerja kelompok harus saling memahami satu sama lain dan mengendalikan
perasaan di dalam satu kelompok kerja. Saling bergotong royong untuk
menyelesaikan suatu tugas yang diberikan tanpa memandang rendah atau tinggi
anggota kelompoknya. Dalam penerapannya, pastilah tidak hanya menggunakan EQ
saja, akan tetapi memerlukan kecerdasan dan SQ juga.
Danah Zohar dan Ian Marshall mendefiniskan kecerdasan
spiritual adalah kecerdasan untukmenghadapi dan memecahkan persoalan makna dan
nilai (value), yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan
atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain. SQ
adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif.
Bahkan SQ merupakan kecerdasan tertinggi.3
Contohnya ketika kita akan ujian, maka kita terlebih dahulu berdoa agar diberi
kelancaran dan konsentrasi ketika mengerjakan, karena kita hanya mampu berusaha
dan Tuhanlah yang menentukan semuanya. Akan tetapi jangan hanya berdoa saja
tanpa melakukan usaha, karena Tuhan tidak akan mengubah suatu kaum sebelum ia
mengubahnya sendiri.
Kesimpulannya, IQ, EQ, dan SQ
sangatlah penting dalam hidup kita. Jangan sampai kita hanya mengutamakan salah
satu kecerdasan saja, akan tetapi kita harus memadukan dan menyeimbangkan
ketiga kecerdasan tersebut.
Dengan IQ saja, kita tidak akan baik, dengan EQ saja kita akan terlihat bodoh,
dan dengan SQ saja kita akan terlihat fanatik. Memiliki IQ, EQ, dan SQ adalah
solusi yang terbaik untuk hasil yang terbaik dalam kehidupan di dunia ini dan
kehidupan di akhirat.
Sumber: