Tuesday 25 December 2012

Mengatasi batuk yang mengganggu

    Hai sobat-sobatku... apa kabar nie?? ehem...uhuk uhuk...kebetulan aku lagi sakit batuk nih...tapi kemaren aku udah berobat ke dokter, trus dikasih obat...ihhh, obat. aku gak suka ama obat Sob. Kenapa gak suka? Aku gak bisa minum obat. hehehe. Udah segede ini masih belum bisa minum obat. Aku kalo minum obat harus pake makanan Sob. Kalo pake air, pasti obat e nyantol dan keluar lagi.hehehe..
    Tapi tenang Sob...kini ada obat yang alami yang bisa bantu ringanin batuk kita yang mengganggu aktivitas.Cekidot :D
    Ada beberapa alasan yang menyebabkan seseorang terserang batuk jangka pendek maupun batuk jangka panjang.yang sangat mengganggu aktivitas kita sehari-hari, yakni sebagai berikut:
  • Terjadinya tetesan di belakang hidung
    Produksi dahak secara berlebihan bisa terjadi pada beberapa alergi dan sinusitis (lapisan mukus yang meradang di dalam sinus). Mukus yang menetes dari belakang hidung ke tenggorokan akan mengakibatkan iritasi dan biasanya bisa mendatangkan batuk.
  • Pilek dan influenza
    Terserang pilek dan influenza juga merupakan penyebab yang paling umum terjadinya batuk.
  • Asma
    Penyakit batuk yang masih baru bisa disebabkan oleh asma ringan (terjadinya peradangan atau penyempitan pada saluran nafas). Makanya, bagi Anda atau keluarga yang ingin terhindar dari serangan asma, berusahalah semaksimal mungkin menghindarkan diri dari iritan yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan, termasuk batuk.
  • Lingkungan
    Kondisi lingkungan seperti asap, debu, asap rokok, udara yang dingin sampai semprotan aerosol bisa menjadi penyebab batuk.
  • Obat-obatan
    Mungkin Anda belum tahu bahwa batuk bisa jadi adalah efek samping dari obat-obatan yang dihirup misalnya kortikostreoid. Batuk juga bisa terjadi karena pemakaian betablocker dan penghambat angiotensin converting enzyme (ACE) yang biasanya diresepkan untuk penyakit jantung.
  • Gastroesophagael reflux
    Keadaan batuk yang semakin buruk ketika Anda berbaring bisa disebabkan oleh mengalirnya asam lambung ke dalam esophagus. Gatroeshopagael reflux juga bisa menjadikan batuk akibat asma semakin parah.
Dalam batuk ada yang disebut dengan batuk berdahak dan batuk tidak berdahak. Batuk berdahak tentu saja sangat mengganggu aktifitas keseharian Anda yang padat dan memiliki mobilitas yang tinggi.
Penyembuhan batuk berdahak harus segera dilakukan untuk mencegah batuk semakin parah dan agar Anda bisa menjalani keseharian sebagaimana mestinya.
Batuk berdahak ternyata tak hanya bisa diobati dengan obat-obatan yang diproduksi oleh pabrik namun bisa juga diobati dengan bahan-bahan tradisional.
Sebelum menjelaskan mengenai bahan-bahan alami apa saja yang sangat mujarab untuk mengobati batuk berdahak, ada beberapa tips yang mesti dilakukan ketika Anda sedang mengalami batuk berdahak antara lain sebagai berikut:
  • Menjauhi tempat yang mengandung debu dan juga tempat yang dingin. Kedua hal tersebut dikenal sebagai penyebab batuk.
  • Jaga tubuh Anda supaya tetap hangat, bisa dengan mengunakan selimut atau jaket.
  • Kalau mandi jangan lupa untuk menggunakan air hangat.
  • Menghentikan kebiasaan buruk yang bisa memperparah sakit batuk berdahak Anda seperti merokok atau minum alkohol.
  • Mengalokasikan waktu untuk beristirahat secara teratur dan jangan terlalu berlebihan menggunakan tenaga untuk bekerja.
  • Memperbanyak minum air putih kurang lebih antara 7-8 gelas per harinya. Minum air putih bisa membantu mengencerkan dahak.
Dan berikut merupakan bahan-bahan alami yang bisa digunakan untuk mengobati batuk berdahak Anda.
  • Jahe
    Sebagaimana diketahui bahwa Jahe mengandung zat anti-bakteri yang baik. Jahe juga bisa menghangatkan tubuh dan mengobati batuk berdahak. Anda yang sedang mengalami batuk berdahak sangat dianjurkan untuk meminum sari Jahe hangat minimal sehari sekali. Cara pembuatannya pun sangat mudah yakni dengan mengiris Jahe dan Kencur, kemudian direbus dan diambil air perasannya. Air perasannya itulah yang diminum.
  • Jeruk nipis
    Sudah banyak orang yang merasakan bahwa Jeruk Nipis yang dicampurkan dengan kecap mujarab untuk mengobati batuk berdahak. Kalau Anda tidak suka kecap, bisa mencampurkan Jeruk Nipis dengan Madu. Minumlah air perasan Jeruk Nipis dengan kecap atau Madu sebanyak 2-3 kali dalam sehari.
  • Daun Sirih
    Daun Sirih juga bisa dijadikan obat untuk batuk berdahak. Caranya dengan merebus daun Sirih secukupnya dan campurkan juga potongan Jahe. Kemudian air rebusannya diminum sebanyak minimal sekali dalam sehari supaya tubuh tetap hangat dan sehat.
Itulah beberapa bahan-bahan alami yang ternyata bisa juga dimanfaatkan untuk mengobati batuk berdahak. Banyak keuntungan menggunakan bahan-bahan alami tersebut karena memiliki karakteristik yang sama sekali berbeda dengan obat-obatan yang mengandung bahan kimia.
Bahan-bahan alami terbebas dari efek samping apapun sehingga bisa digunakan secara berkelanjutan. Sekarang, pilihannya ada pada Anda, apakah masih terpaku untuk mengobati batuk berdahak dengan obat dari dokter/warung atau memakai obat-obatan berbahan alami?
»»  READMORE...

Tuesday 18 December 2012

Isu Kiamat 2012

Ada saja orang yang masih percaya, kiamat akan datang pada 21 Desember 2012, saat kalender Bangsa Maya mengakhiri masa berlakunya selama 5.125 tahun.

Kekhawatiran memuncak ini bahkan membuat Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) kerepotan. Meski sudah menjelaskan panjang lebar di situsnya, bahwa isu kiamat akhir tahun ini bohong belaka, masih ada orang yang penasaran.

Seperti dimuat Daily Mail, 10 Januari 2012, NASA mendapat sekitar 5.000 surat elektronik atau email yang bertanya soal ramalan Maya. Di antaranya bahkan mengajukan pertanyaan ekstrem: apakah mereka sebaiknya bunuh diri sebelum hari akhir tiba.

Imuwan senior Institut Astrobiologi NASA, David Morrison mengaku menerima setidaknya 10 email sehari, dari orang-orang yang khawatir, sampai mereka yang nyaris berbuat nekat.

Salah satu di antaranya, seorang perempuan dari Denmark, yang mengidentifikas ikan dirinya sebagai, "ibu dari seorang bocah perempuan dan calon bayi".

Ini yang ia tulis: "Kemarin saya berniat bunuh diri, bayi dalam kandunganku, juga anak perempuanku yang baru berusia dua tahun, sebelum Desember 2012 tiba. Aku tak mau mereka mengalami pengalaman mengerikan, melihat kehancuran bumi."

Ada pula seorang remaja Amerika Serikat berusia 13 tahun yang menulis: "Aku sedang menimbang untuk bunuh diri. Aku sangat ketakutan... aku tak ingin hidup lebih lama. Aku berhak mendapatkan penjelasan."

Juga seorang anak yang mengadu,"Aku sangat takut. Satu-satunya temanku hanya anjingku. Dimana aku harus menidurkannya supaya dia tidak menderita saat kiamat datang?"

Sementara, orang-orang Amerika lain memilih jalan berbeda. Merekamembeli apapun yang ditawarkan, demi peluang bisa selamat dari kiamat -- dari buku panduan menghadapi kiamat berharga belasan dolar, hingga menyewa bunker berharga puluhan ribu dolar per orang, yang diiklankan tahan bom nuklir dan tahan terhadap tubrukan asteroid.

Gelombang ketakutan massal ini lah yang kemudian dimanfaatkan seorang pebisnis asal Kalifornia, Robert Vicino, dengan cara membangun bunker "antikiamat" di lokasi rahasia di AS. Dia mengklaim sudah 5.000 orang yang memesan tempat. Kini ia membangun bunker yang sama di Eropa.

Apa alasan orang mau membayar mahal demi selamat dari "kiamat" yang tak tentu benar?

"Kami bukan orang gila. Ini adalah masa-masa yang menakutkan. Keluargaku ingin selamat. Anda juga harus bersiap," kata salah satu pemesan bunker, Steve Cramer.

Juga ada Jason Hodge, ayah dari empat anak yang tak merasa sayang membayar mahal. "Ini investasi kehidupan," kata dia. "Hanya ingin memastikan, aku memiliki tempat yang aman bagi keluargaku, jika skrenario terburuk tiba."

Kegalauan tak hanya melanda sebagian orang Amerika Serikat. Juga merambah Bugarach, kota kecil di kaki pegunungan Pyrennees, Prancis. Sebanyak 200 penduduk harus bersaing dengan 200 ribu pengunjung yang terus berdatangan sejak awal 2012.

Para pengunjung mengincar bagian puncak gunung yang diyakini akan mengandung daya magnetis melindungi mereka dari kiamat. Selain itu, ada pula yang mengatakan bahwa gunung Pyrennees adalah pintu menuju dimensi lain. Ada juga yang yakin itu merupakan markas rahasia alien.

Di tengah semua kekhawatiran itu, pemandangan berbeda justru ditemukan di jantung wilayah Maya di tenggara Meksiko.

Tak ada gambaran kehawatiran di sana, apalagi orang-orang yang berbondong-bond ong mengungsi ke perbukitan.

Setelah menderita bertahun-tahun, akibat pukulan parah yang menimpa industri pariwisata gara-gara perang kartel narkoba, isu kiamat justru memberi mereka harapan.

Agen pariwisata Meksiko berharap, fenomena "kiamat 2012" akan menarik 52 juta pengunjung ke wilayah tersebut, dua kali lipat yang diterima seluruh wilayah negara itu.

Sementara, di Kota Tapachula, di perbatasan Guatemala, sebuah jam digital raksasa dipasang di taman utama, menghitung mundur ke tanggal 21 Desember 2012.[Vivanews/ Okezone]

Ingatlah sobat muslim !

Islam mengajarkan kepada setiap kita untuk menyadari bahwa hanya Allah saja yang tahu kapan persisnya hari Kiamat akan terjadi. Bahkan Nabi Muhammad SAW juga tidak tahu kapan persisnya hari Kiamat.

يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي
لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا
قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

”Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. (QS Al-A’raaf ayat 187)

Satu-satunya isyarat soal jadwal hari Kiamat dari Rasulullah SAW hanyalah bahwa ia bakal terjadi pada hari Jumat. Namun jumat tanggal, bulan dan tahun berapa? Wallahu a’lam. Hanya Allah Yang Maha Tahu. Rasulullah SAW bersabda:
وَلَا تَقُومُ السَّاعَةُ إِلَّا فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ

“Dan tidak akan terjadi hari Kiamat kecuali pada hari Jum’at.”
(HR Muslim)
»»  READMORE...

Tuesday 27 November 2012

Akhwat Facebook-ers

Suatu hari saat chatting YM, saat aku belum memiliki akun FB..
”Ada FB ga?”
”Ga ada. Adanya blog multiply. perempuanlangitbiru.multiply.com..”
Tak berapa lama kemudian.
”Kok foto di MPmu (multiply, red), anak kecil semuanya siih?? Fotomu mana?”, tanya seorang akhwat yang baru dikenal dari forum radiopengajian.com.
”Itu semua foto keponakanku yang lucu.. ”, jawabku.
Suatu hari di pertemuan bulanan arisan keluarga..
“De’ kok di FBmu ga ada fotomu siih??”, tanya kakak sepupu yang baru aja ngeadd FB-ku.
“Hehe.. Ntar banyak fansnya..”, jawabku singkat sambil nyengir.
Suatu siang di pertemuan pekanan..
“Kak, foto yang aku tag di FB diremove ya? Kenapa kak??”, tanya seorang adik yang hanya berbeda setahun dibawahku..
“He..”, jawabku sambil senyum nyengir yang agak maksa.
Suatu malam di rumah seorang murid.
”FBmu apa?? Saya add ya..”, tanya bapak dari muridku.
Setelah add FBku sang bapak bertanya: ”Kok ga ada fotonya siih??”
Aku hanya bisa ber-hehe-ria.
Dari beberapa kejadian itu, aku hanya bisa menyimpulkan bahwa yang pertama kali dilihat orang ketika meng-add FB seseorang adalah fotonya. Entahlah apa alasannya, mungkin memang ingin tahu bagaimana wajah sang pemilik akun FB, padahal kan yang di add biasanya yang sudah dikenal. Lantas jika memang sang empunya akun tidak memajang foto dirinya di FB, langsung deh jadi bahan pertanyaan, bahkan untuk seorang akhwat sekalipun.
Jika ditilik-tilik, fenomena foto akhwat yang bertebaran di dunia maya nampaknya sudah bukan barang asing lagi. Kita dengan mudah menemuinya termasuk di FB. FB yang merupakan suatu situs jejaring sosial begitu berdampak besar bagi pergaulan masyarakat dunia, pun termasuk pergaulan di dunia ikhwan akhwat.
Maraknya foto akhwat yang bertebaran di FB, membuat LDK (Lembaga Da’wah Kampus) suatu kampus ternama harus membuat peraturan yaitu tidak memperbolehkan akhwat aktivis da’wah kampus memajang foto dirinya di FB. Tentu saja banyak reaksi yang muncul dari peraturan dan kebijakan itu, mulai dari yang taat menerima dengan lapang dada sampai ada juga yang mem’bandel’. Namun apalah arti sebuah peraturan jika memang kita tidak mengetahui fungsi dan tujuannya dengan benar, dapat dipastikan peraturan hanya untuk dilanggar jika ditegakkan tanpa kepahaman.
****
Di suatu pertemuan para akhwat aktivis da’wah kampus..
”Ayolaaah,, foto bareng..”, rayuku sebagai fotografer ketika terheran-heran melihat seorang akhwat yang tidak mau ikut foto, menjauhi kumpulan akhwat yang siap-siap berpose.
Selidik punya selidik ternyata akhwat tersebut kapok untuk difoto karena fotonya beredar di FB padahal dia ga punya FB. Fotonya bisa beredar di FB karena teman-teman satu jurusan mengunduh foto momen bersama di FB yang tentu saja ada dirinya di dalam foto itu. Padahal saat itu, aku belum punya FB (hanya memiliki blog di multiply) dan tidak terbersit sedikit pun berniat untuk mempublish foto itu di dunia maya, yaaa hanya untuk disimpan di folder pribadiku. Foto kebersamaan dengan para saudari seperjuangan yang bisa membangkitkan semangat di saat-saat tak bersemangat, hanya dengan melihatnya.
Jika diperhatikan dengan seksama, ternyata benar bahwa orang-orang termasuk akhwat sudah terbiasa berkata: ”Nanti jangan lupa di upload n di tag in di FB ya..” setelah melakukan foto bersama.
Benar saja! Di suatu kesempatan berselancar di dunia maya, di saat aku akhirnya memutuskan membuat akun FB, melihat-lihat, berkunjung ke FB para akhwat, dan ternyata benar saja foto-foto akhwat dengan mudah dilihat para pengguna FB yang telah menjadi temannya. Aku yang memiliki kepribadian idealis-pemimpi agak terkejut juga melihat hal itu, secara baru terjun di dunia perFBan. Terkejut karena kecantikan para akhwat dengan mudah dinikmati oleh orang lain. Aku agak bingung juga harus bagaimana melihat fenomena akhwat facebook-ers. Ada kekhawatiran apakah terlalu idealisnya pikiranku yang mungkin sebenarnya mengunduh foto sudah menjadi hal yang biasa saja di kalangan para akhwat. Itulah realita yang ada. Entah apa yang melatarbelakangi para akhwat akhirnya mengunduh foto pribadinya atau bersama rekan-rekannya di FB.
Hingga akhirnya pada suatu hari, terjadilah sebuah percakapan:
”Kenapa siih yang dilarang majang foto itu cuma akhwat? Kenapa ikhwan juga ga dilarang?? Bukannya sama aja ya?? Sama-sama bakalan dinikmati kecantikan atau kegantengannya kan??”, tanyaku bertubi-tubi kepada seorang saudari yang sepemikiran denganku tentang fenomena foto akhwat di FB.
”Ya beda-lah.. Coba kita liat para cewek yang ngefans sama artis-artis cowok Korea, mereka cuma ngeliat cowok Korea itu sekadar suka-suka yang berlebihan.. Udaaaah,, hanya sebatas suka ngeliat. Tapi kalo cowok yang ngeliat foto cewek, itu beda. Kamu tau kan kalo daya lihat para cowok itu berbeda?? Ada pemikiran-pemikiran tertentu dari para cowok ketika melihat seorang cewek bahkan hanya sekadar foto.”
Hmm.. yayaya.. Memang aku pernah mendengar bahwa daya lihat seorang laki-laki itu 3 dimensi. Laki-laki bisa membayangkan dan memikirkan hal-hal yang abstrak diluar dari yang dia lihat. Bahkan katanya lagi, seorang laki-laki bisa saja memikirkan seorang perempuan tanpa berbusana hanya karena melihat seorang perempuan yang berbusana mini berlalu di hadapannya. Namun kebenaran itu belum bisa kubuktikan karena aku hanyalah seorang perempuan biasa bukan seorang laki-laki.
Pantas saja Allah memerintahkan kita untuk menahan pandangan, seperti dalam firman-NYA:
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya. . . . .” [QS. An-Nuur : 30-31]
Ayat ini turun saat Nabi Shalallahu a’laihi wassalam pernah memalingkan muka anak pamannya, al-Fadhl bin Abbas, ketika beliau melihat al-Fadhl berlama-lama memandang wanita Khats’amiyah pada waktu haji. Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa al-Fadhl bertanya kepada Rasulullah Shalallahu a’laihi wassalam, “Mengapa engkau palingkan muka anak pamanmu?” Beliau Shalallahu a’laihi wassalam menjawab, “Saya melihat seorang pemuda dan seorang pemudi, maka saya tidak merasa aman akan gangguan setan terhadap mereka.”
Dari ayat diatas dapat dilihat bahwa yang diperintahkan untuk menahan pandangan bukan saja laki-laki namun juga perempuan. Untuk itu, sudah seharusnya kita menjaga pandangan dari hal-hal yang tidak seharusnya kita pandang.
Lalu apa hubungannya dengan pemajangan foto di dunia maya??
Jika dulu kasus menjaga pandangan hanya karena bertemu dan bertatap langsung, namun saat ini sudah lebih canggih lagi, tanpa bertemu dan bertatap pun, godaan menahan pandangan itu tetap ada. Ya! Bisa jadi dengan banyaknya bertebaran foto akhwat di dunia maya, itulah godaan terbesar. Buat para ikhwan, harus mampu menahan pandangan di saat berselancar di dunia maya, di saat-saat kesendirian berada di depan layar komputer ataupun laptop. Kondisikan hati terpaut dengan Allah saat-saat kesendirian, jangan sampai kita menikmati foto akhwat yang bertebaran di dunia maya. Buat para akhwat, yang memang merupakan godaan terbesar bagi para ikhwan, akankah kita terus menciptakan peluang untuk membuat para ikhwan ter’paksa’ memandangi foto-foto pribadi kita?
****
Kejadian demi kejadian yang kutemukan di dunia maya begitu banyak menyadarkanku akan pentingnya seorang akhwat menjaga dirinya untuk tidak mudah mengupload foto dirinya di dunia maya.
Beberapa hari belakangan ini, ketika sedang mencari desain kebaya wisuda untuk muslimah berjilbab di mesin pencari google, diri ini dipertemukan dengan sebuah blog yang bernama ’jilbab lovers’. Pecinta jilbab. Ya! Sesuai namanya, di blog itu berisi hampir semuanya adalah foto-foto muslimah berjilbab dengan berbagai pose. Di antara beberapa foto muslimah berjilbab itu, aku temukan 3 komentar yang mengomentari foto seorang gadis, aku akui gadis dalam foto itu sungguh cantik, memenuhi kriteria wanita cantik yang biasanya dikatakan sebagian besar orang. Beginilah kurang lebih komentar 3 orang laki-laki pada foto gadis itu dengan sedikit perubahan:
” Itu baru namanya gadis .. cantik nan islami.. sempuuuuurnaaaa… salam kenal..”
”Subhanallah ada juga makhluk Allah seperti ini ya..”
”Subhanallah..”
Jika kita lihat ke-3 komentar diatas, bisa dilihat bahwa komentarnya begitu islami dengan kata-kata Subhanallah namun juga menyiratkan bahwa sang komentator begitu menikmati kecantikan sang gadis di dalam foto. Hal ini menandakan bahwa siapapun yang melihat foto itu memang pada akhirnya akan menikmati kecantikan sang gadis berjilbab. Allahurobbi,, akankah kita -para akhwat- rela jika kecantikan diri kita dapat dengan bebas dinikmati oleh orang lain yang belum halal bagi kita bahkan belum kita kenal?
Mungkin akan ada sebagian dari kita -para akhwat- yang akan menepisnya: ”Aaahh,, itu kan foto close up. Kalo foto bareng-bareng ya gpp donk??”
Hmm.. ada satu lagi yang kutemukan di dunia maya mengenai foto muslimah berjilbab. Pernah suatu hari, ketika diri ini mencari gambar kartun akhwat untuk sebuah publikasi acara LDF (Lembaga Da’wah Fakultas) di mbah google, kutemukan foto muslimah berjilbab yang sudah diedit sedemikian rupa hingga menjadi sebuah gambar porno. Memang gambar itu tidak kutemukan langsung diawal-awal halaman pencarian google, tapi berada di halaman kesekian puluh dari hasil pencarian keyword yang aku masukkan. Terlihat foto wajah sang muslimah begitu kecil (kuduga dicrop dari sebuah foto) dan dibagian bawah wajah sang muslimah berjilbab diedit dengan dipasangkan foto/gambar sesuatu yang seharusnya tidak diperlihatkan. Naudzubillahimindzalik..
Bagaimana perasaan kita jika seandainya melihat foto diri kita sendiri yang sudah diedit menjadi gambar porno dan dinikmati oleh orang banyak di dunia maya? Atau bagaimana perasaan kita jika ada kerabat dekat yang melihat foto kita yang sudah diedit sedemikian rupa menjadi gambar porno?
Semoga saja hal ini tidak menimpa diri kita. Ya Rabb,, bantu kami –para akhwat- untuk menjaga kemuliaan diri kami..
Mungkin kita bisa mengambil teladan dari kejadian di bawah ini…
Suatu ketika, diri ini menemukan blog (multiply, red) seorang ustadz. Dalam blog itu, terlihat foto sang ustadz bersama ketiga anaknya yang masih kecil, tanpa terlihat ada istrinya. Di bawah foto itu diberi keterangan:”mohon maaf tidak menampilkan foto istri saya..”
Dari situ aku ambil kesimpulan bahwa sang ustadz sepertinya memang tidak ingin menampilkan foto sang istri. Bisa jadi karena begitu besar cintanya terhadap sang istri, maka tak boleh ada yang menikmati kecantikan sang istri selain dirinya, begitu dijaga sekali kemuliaan istrinya. Ya Rabb,, semoga kami -para akhwat- bisa menjaga kemuliaan diri kami..
Mungkin kita bisa mengambil hikmah dari kejadian di bawah ini…
Baru saja kemarin, di perkampungan multiply, MP, ada berita bahwa ada seorang ikhwan yang tiba-tiba minta ta’aruf dengan seorang akhwat padahal belum kenal sang akhwat dan hanya melihat foto sang akhwat di FB. Huufffhh.. ada-ada aja..
Jika diliat dari akar masalahnya mungkin berasal dari foto sang akhwat di FB, bukan begitu??
Jadi, apa yang akan kita –para akhwat- lakukan setelah ini??
****
Tulisan ini dipublish terutama ditujukan pada diri sendiri sebagai seorang akhwat yang masih harus terus belajar menjaga kemuliaan diri serta untuk saling mengingatkan para facebookers yang lain. Semoga kita bisa menjaga kemuliaan diri kita sebagai seorang akhwat ketika berada di dunia maya. Ketika kita -para akhwat- ingin mengupload foto pribadi atau bersama sahabat seperjuangan di dunia maya, tanyakan lagi pada hati kita: untuk apa foto itu dipublish di dunia maya, timbangkanlah masak-masak sebelum menguploadnya, lebih banyak manfaat atau mudharatnya. Tentunya bukan hanya masalah foto yang terpampang di dunia maya yang mengharuskan kita menjaga kemuliaan diri tapi juga ketika kita berinteraksi di dunia maya, entah melalui comment ataupun fasilitas chat yang bersifat lebih privacy.
”Kejahatan itu bukan hanya sekadar berasal dari niat seseorang untuk berbuat jahat tapi karena ada kesempatan. Waspadalah..Waspadalah..”
Semangat bermanfaat!
Jadikan dunia maya sebagai ladang amal kita


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2011/03/11308/fenomena-akhwat-facebook-ers/#ixzz2DUqtd6eA
»»  READMORE...

Maryani, Akhwat Gorontalo

Kisah Maryani ( Aryani ), Akhwat Gorontalo

mungkin ada sahabat yang pernah membaca atau mendengar kisah ini. Kisah yang menyedihkan, mengharukan, dan kebahagiaan ada di dalamnya. Selamat membaca ^_^

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Namaku Maryani, orang-orang biasa memanggilku Aryani. Ini adalah kisah perjalanan hidupku yang hingga hari ini masih belum lekang dari benakku. Sebuah k

isah yang nyaris membuatku menyesal seumur hidup, bila aku sendiri saat itu tidak berani mengambil sikap. Ya, sebuah perjalanan kisah yang sungguh membuat aku sendiri takjub dibuatnya, sebab aku sendiri menyangka bahwa tidak ada lagi orang seperti dia di dunia ini.

Pembaca nurani yang baik. Tahun 2007 silam aku dipaksa orang tuaku untuk menikah dengan seorang pria, kak Arfan namanya. kak Arfan adalah seorang lelaki yang tinggal sekampung denganku, tetapi dia seleting dengan kakakku waktu sekolah dulu, usia kami terpaut 4 tahun, yang aku tahu bahwa sejak kecilnya kak Arfan adalah anak yang taat kepada orang tuanya dan juga rajin ibadahnya. Dan tabiatnya seperti itu terbawa-bawa hingga ia dewasa, aku merasa risih sendiri dengan kak Arfan apabila berpapasan dijalan semisal. Sebab sopan santunnya sepertinya terlalu berlebihan kepada orang-orang, geli aku menyaksikannya. Yaaah kampungan banget gelagatnya, setiap ada acara-acara ramai di kampung pun kak Arfan tidak pernah terlihat bergabung dengan teman-temannya, pasti kalau dicek kerumahnya nggak ada, orang tuanya pasti menjawab : “Kak Arfan sedang dimasjid nak, sedang menghadiri ta’lim” dan memang mudah sekali mencari kak Arfan. Sejak lulus dari pondok Pesantren Al-Akhirat Gorontalo kak Arfan selalu menghabiskan waktunya membantu orang tuanya jualan, kadang terlihat bersama bapaknya di kebun atau di sawah. Terkadang teman-teman sebayanya menyayangkan potensi dan kelebihan-kelebihannya yang tidak tersalurkan.

Secara fisik memang kak Arfan hampir tidak sepadan dengan ukuran ekonomi keluarganya, sebab kadang gadis-gadis kampung suka menggodanya kalau kak Arfan dalam keadaan rapi menghadiri acara-acara didesa semisal. Tetapi bagiku sendiri itu adalah hal yang biasa-biasa saja, sebab aku sendiri merasa bahwa sosok kak Arfan adalah sosok yang tidak istimewa. Apa istimewanya menghadiri ta’lim? Kurang pergaulan dan kampungan banget. Kadang hatiku sendiri bertanya, “kok bisa ya ada orang yang sekolah di kota begitu kembali ke desa tak ada sedikitpun ciri-ciri kekotaannya yang melekat pada dirinya, Hp aja nggak punya, selain membantu orang tua pasti kerjanya ngaji, shalat, ta’lim dan kembali kepekerjaan lagi. Seolah ruang lingkup hidupnya hanya monoton pada itu-itu saja. Sekali-kali ke bioskop kek, ngumpul bareng teman-teman kek setiap malam minggunya di pertigaan kampung, yang pada malam minggu itu ramainya luar biasa. Apalagi setiap malam kamis dan malam minggu ada acara curhat kisah yang top banget, di sebuah stasiun radio swasta di Gorontalo, kalau tidak salah ingat nama acaranya Suara Hati dan penyiarnya juga Satria Herlambang.

Pembaca nurani yang baik. Waktu terus bergulir, dan seperti gadis-gadis modern pada umumnya yang tidak lepas dengan kata pacaran, akupun demikian. Aku sendiri memiliki kekasih yang sangat aku cintai, Boby namanya. Masa-masa indah aku lewati bersama Boby, indah kurasakan dunia remajaku saat itu. Kedua orang tua Boby sangat menyayangi aku dan sepertinya memiliki sinyal-sinyal restunya atas hubungan kami. Hingga musibah ini akhirnya tiba, aku dilamar oleh seorang pria yang sudah sangat aku kenal, yaa siapa lagi kalau bukan si kuper Kak Arfan. Lewat Pamanku orang tua kak Arfan melamarku untuk anak yang kampungan itu, mendengar penuturan Mama saat memberi tahu tentang lamaran itu, kurasakan dunia ini gelap, kepalaku pening, aku berteriak sekencang-kencangnya menolak permintaan lamaran itu, dengan tegas dan tidak terbelit-belit aku sampaikan kepada orang tuaku bahwa aku menolak lamaran keluarga kak Arfan dan dengan terang-terangan pula aku sampaikan bahwa aku memiliki kekasih pujaan hatiku. Ya, dengan terang-terangan pula aku sampikan bahwa aku memiliki kekasih pujaan hatiku, Boby namanya. Mendengar semua itu ibuku shock dan jatuh tersungkur ke lantai, akupun tidak menduga kalau sikapku yang egois itu akan membuat Mama shock. Baru ku tahu bahwa yang membuat Mama shock itu karena beliau sudah menerima secara resmi lamaran kak Arfan, hatiku sedih saat itu dan kurasakan dunia begitu kelabu, aku seperti menelan buah simalakama, seperti orang yang paranoid, bingung dan tidak tahu apakah harus ikut kata orang tua atau lari bersama kekasihku Boby? Hatiku sedih saat itu, akhirnya dengan berat hati dan penuh rasa kesedihan aku menerima lamaran kak Arfan untuk menjadi suamiku, dan kujadikan malam terakhir perjumpaanku dengan Boby di rumahku untuk meluapkan segala kesedihanku. Jujur, meskipun kami saling mencintai tetapi mau tidak mau Boby harus merelakan aku menikah dengan kak Arfan, karena saat itu Boby belum siap untuk membina rumah tangga.

Pembaca yang budiman. Tanggal 11 Agustus 2007 akhirnya pernikahan kami pun digelar, aku merasa bahwa pernikahan itu begitu menyesakkan dadaku, air mataku tumpah dimalam resepsi pernikahan itu, ditengah-tengah senyuman orang-orang yang hadir diacara resepsi pernikahan itu, mungkin akulah orang yang paling tersiksa karena masa remajaku dan menikah dengan lelaki yang tidak pernah aku cintai. Dan yang paling membuatku tidak bisa menahan air mataku, ternyata mantan kekasihku Boby juga hadir diacara resepsi pernikahan tersebut. Ya Allah mengapa semua ini harus terjadi padaku ya Allah, mengapa harus yang menjadi korban semua ini adalah aku? Waktu terus berputar dan malam pun semakin merayap hingga akhirnya selesailah acara resepsi pernikahan kami, satu persatu tamu undangan mulai pulang hingga sepilah rumah kami, saat masuk kedalam kamar aku tidak mendapati suamiku kak Arfan didalamnya. Dan sebagai seorang istri yang terpaksa harus menikah dengannya, maka akupun membiarkannya dan langsung membaringkan tubuhku diatas ranjang setelah sebelumnya kuhapus make up pengantinku dan melepaskan gaun pengantinku. Aku bahkan tidak perduli kemana suamiku malam itu, karena rasa capek dan diserang kantuk pun akhirnya aku tertidur. Tiba-tiba di sepertiga malam aku tersentak ketika ada sesosok hitam berdiri disamping ranjang tidurku, dadaku berdegup kencang, aku hampir saja berteriak histeris andai saja aku saat itu tidak mendengar suara takbir terucap lirih dari sosok yang berdiri itu, perlahan aku mulai memperhatikan sosok yang berdiri itu, ternyata sosok yang berdiri itu adalah kak Arfan, suamiku yang sedang shalat tahajud, perlahan aku membalikkan tubuhku sambil membelakanginya yang saat itu sedang shalat tahajud, ya Allah aku lupa bahwa aku saat ini sudah menjadi istrinya kak Arfan, tetapi meskipun demikian aku masih belum bisa menerima kehadirannya dalam hidupku, saat itu karena masih dibawa perasaan mengantuk akupun kembali tertidur, hingga pukul 04.00 dini hari aku dapati suamiku sedang tidur beralaskan sejadah dibawah ranjang pengantin kami, dan kembali aku berdegup kencang tatkala mendapatinya, aku masih lupa dan belum percaya kalau aku telah bersuami semalam, tetapi ada sebuah tanya yang terdetik dalam dadaku, mangapa kak Arfan tidak tidur seranjang bersamaku? Kalaupun dia belum mau menyentuhku, yaa paling tidak tetap seranjang denganku, itukan logikanya, ada apa ini? Ujarku perlahan dalam hati. Aku sendiri merasa bahwa malam itu mungkin kak Arfan kecapean sama seperti diriku hingga dia tidak mendatangiku dan menunaikan kewajibannya sebagai seorang suami dimalam pertama, tetapi apa perduliku dengan semua itu, toh akupun tidak menginginkannya. Itulah gumamku dalam hati.

Pembaca nurani yang budiman. Hari terus berlalu dan kamipun menjalani aktivitas kami masing-masing, kak Arfan bekerja mencari rizki dengan pekerjaannya dan aku dirumah berusaha semaksimal mungkin untuk memahami bahwa aku telah bersuami dan memiliki kewajiban melayani suamiku, ya paling tidak menyediakan makanan buatnya meskipun kenangan bersama Boby belum hilang dari benakku, aku terkadang masih merinduinya. Semula aku pikir bahwa prilaku kak Arfan yang tidak pernah menyentuhku dan tidak pernah menunaikan kewajibannya sebagai suami itu hanya terjadi pada malam pertama pernikahan kami tetapi ternyata yang terjadi adalah hampir setiap malam sejak malam pengantin itu kak Arfan masih tidur dibawah ranjang beralaskan permadani atau tidur diatas sofa didalam kamar kami. Dia tidak pernah menyentuhku walau hanya menjabat tanganku. Jujur, segala kebutuhanku selalu dipenuhinya secara lahir dia selalu menafkahi diriku, bahkan nafkah lahir yang dia berikan lebih dari apa yang aku butuhkan. Tetapi soal biologis entah mengapa kak Arfan tidak pernah sama sekali mengungkitnya atau menuntutnya dariku, bahkan yang tidak pernah aku pahami pernah kami secara tidak sengaja bertabrakan didepan pintu kamar dan kak Arfan meminta maaf seolah bersalah karena telah menyentuh diriku. Ada apa dengan kak Arfan, apa dia lelaki normal? Kenapa dia begitu dingin kepadaku? Apakah aku kurang dimatanya? Atau………

Pembaca yang budiman. Jujur merasai semua itu membuat banyak tanya dalam benakku, ada apa dengan suamiku? Bukankah dia pria yang beragama dan menafkahi istri secara lahir dan batin adalah kewajiban seorang suami, ada apa dengannya? Padahal setiap hari dia mmengisi acara-acara keagamaan di masjid begitu santun kepada orang-orang dan kepada orang tuanya bahkan kepadaku kewajibannya hampir semua dia tunaikan dengan hikmah, tidak pernah sekalipun dia mengasari aku, berkata keras padaku, bahkan kak Arfan terlalu lembut padaku, tapi satu yang belum ia tunaikan yaitu nafkah batin. Aku sendiri saat mendapatkan perlakuan darinya yang begitu lembutnya mulai menumbuhkan rasa cintaku kepadanya dan membuatku perlahan melupakan masa laluku bersama Boby, aku bahkan mulai merindukannya tatkala kak Arfan sedang tidak ada dirumah, aku bahkan berusaha selalu menyenangkan hatinya dengan melalukan anjuran-anjuran yang dia sampaikan lewat ceramah-ceramah kepada muslimah umumnya, yakni memakai busana muslimah yang syar’i.

Memang dua hari setelah pernikahan kami, kak Arfan memberikan hadiah yang diisi dalam sebuah karton besar kepadaku. Semula aku mengira bahwa hadiah itu adalah alat-alat rumah tangga ternyata isinya adalah 5 potong jubah panjang berwarna gelap, 5 buah jilbab panjang sampai kelutut juga berwarna gelap, 5 pasang kaos kaki panjang dan tebal berwarna hitam dan 5 pasang manset berwarna gelap pula. Jujur saat membukanya aku merasa sedikit tersinggung, sebab yang ada dalam benakku dan dalam bayanganku bahwa inilah konsekwensi menikah dengan seorang ustadz. Aku mengira bahwa dia akan memaksa aku untuk menggunakannya ternyata dugaanku salah sama sekali, sebab hadiah itu tidak pernah sama sekali disentuhnya atau ditanyainya dan kini aku mulai menggunakannya tanpa paksaan siapapun, ku kenakan busana itu biar ia tahu bahwa aku menganggapnya istimewa bahkan kebiasaannya sebelum tidur mengaji sudah mulai aku ikuti. Kadang-kadang ceramahnya dimasjid sering aku ikuti dan aku praktekan dirumah. Tetapi satu yang belum bisa aku mengerti darinya, entah mengapa hingga memasuki 6 bulan pernikahan kami dia tidak pernah menyentuh aku. Setiap masuk kamar pasti sebelum tidur ia awali dengan mengaji lalu tidur diatas hamparan permadani dibawah ranjang hingga ia terjaga lagi disepertiga malam dan melaksanakan shalat tahajud. Hingga suatu saat kak Arfan jatuh sakit, tubuhnya demam dan panasnya sangat tinggi, aku sendiri bingung bagaimana cara menanganinya? Sebab kak Arfan sendiri tidak pernah menyentuhku, aku khawatir dia akan menolakku bila aku menawarkan jasanya untuk membantu. Ya Allah, apa yang harus aku lakukan saat ini? Aku ingin sekali meringankan sakitnya, tetapi apa yang harus aku lakukan ya Allah? Aku bingung saat ini.

Pembaca nurani yang baik. Malam itu aku tidur dalam keadaan gelisah, aku tidak bisa tidur mendengar hembusan nafasnya yang seolah sesak, ku dengar kak Arfan sering mengigau kecil, mungkin karena suhu panasnya yang tinggi sehingga ia selalu mengigau sementara malam begitu dingin disertai hujan yang sangat deras dan angin yang bertiup kencang. Kasian kak Arfan pasti dia sangat kedinginan saat itu, perlahan-lahan aku bangun dari pembaringan dan duduk kemudian menatapnya yang sedang tertidur pulas. Perlahan aku pasangkan selimutnya yang sudah menjulur kebawah, ingin sekali aku merebahkan diriku disampingnya atau hanya sekedar mengompresnya dengan air hangat. Tetapi aku tidak tahu bagaimana harus memulainya, hingga aku akhirnya tidak kuasa menahan keinginan hatiku untuk mendekatkan tanganku di dahinya untuk meraba suhu panas tubuhnya. Tetapi baru beberapa detik tanganku menyentuh kulit dahinya kak Arfan terbangun dan duduk menjauhiku sambil berujar, “Afwan dek, kau belum tidur, Kenapa ada dibawah? Nanti kau kedinginan, ayo naik lagi keranjangmu dan tidur lagi, nanti besok kau capek dan jatuh sakit” pinta kak Arfan kepadaku, hatiku miris saat mendengar semua itu, dadaku sesak, mengapa kak Arfan selalu dingin kepadaku? Apakah dia menganggap aku orang lain? Apa dihatinya tidak ada sama sekali cinta untukku? Tanpa kusadari air mataku menetes sambil menahan isak yang ingin sekali aku luapkan, hingga akhirnya gemuruh dihatiku tak bisa aku bendung juga. “Afwan kak, kenapa sikapmu selama ini kepadaku begitu dingin, kau bahkan tidak pernah mau menyentuhku, walaupun hanya sekedar menjabat tanganku, bukankah aku ini istrimu, bukankah aku telah halal buatmu, lalu mengapa kau jadikan aku sebagai patung perhiasan dikamarmu, apa artinya diriku bagimu kak, apa artinya bagiku, apa artinya diriku, kalau kau tidak mencintaiku lantas mengapa kau menikahi aku kak, mengapa?” itulah ujarku disela isak tangis yang tidak bisa aku tahan. Tidak ada reaksi apapun dari kak Arfan menanggapi galaunya hatiku dalam tangis yang tersedu itu, yang nampak adalah dia malah memperbaiki posisi duduknya dan melirik jam yang menempel didinding kamar kami, hingga akhirnya dia mendekatiku dan perlahan berujar kepadaku, “Dek, jangan kau pernah bertanya kepada kakak tentang perasaan ini padamu, karena sesungguhnya kakak begitu sangat mencintaimu tetapi sebaliknyalah tanyakan hal itu pada dirimu sendiri. Apa saat ini telah ada cinta untuk kakak? Kakak tahu dan kakak yakin suatu saat kau akan bertanya mengapa selama ini sikap kakak begitu dingin padamu. Sebelumnya kakak minta maaf dek bila semuanya baru kakak kabarkan malam ini, kau mau tahu apa sebenarnya maksud kakak dengan semua ini?” ujar kak Arfan dengan agak sedikit gugup. “Ya saya mau tahu, tolong jelaskan ini padaku kak, mengapa kakak begitu tega lakukan ini padaku? Tolong jelaskan kak!” ujarku menimpali tutur kak Arfan. Saat itu kak Arfan memulainya dengan helaan nafas panjang. “Dek, kau tau apa itu pelacur, dan apa pekerjaan dari seorang pelacur? Afwan dek, dalam pemahaman kakak seorang pelacur adalah wanita penghibur yang kerjanya melayani para lelaki hidung belang untuk mendapatkan materi tanpa perduli apakah dihatinya ada cinta untuk lelaki itu atau tidak. Bahkan seorang pelacur terkadang harus meneteskan air matanya manakala dia harus melayani lelaki yang tidak ia cintai bahkan dia sendiri tidak merasakan kesenangan dengan apa yang sedang terjadi saat itu, dan kakak tidak ingin itu terjadi padamu karena kau bukan pelacur, kau istriku dek kau bukan pelacur. Betapa bejatnya kakak ketika kakak memaksamu harus melayaniku dengan paksa saat malam pertama pernikahan kita sedangkan dihatimu tidak ada cinta sama sekali buat kakak, alangkah berdosanya kakak bila saat melampiaskan birahi kakak padamu malam itu sementara yang ada dalam benakmu bukanlah kakak, tetapi ada lelaki lain. Kau mau tahu dek? Sehari sebelum pernikahan kita, kakak sempat datang kerumahmu untuk memenuhi undangan bapakmu, namun begitu kakak sampai tepat berada didepan pintu gerbang rumahmu, kakak melihat dengan mata kepala kakak sendiri kesedihanmu yang kau lampiaskan pada kekasihmu Boby. Kau ungkapkan bahwa kau tidak mencintai kakak, kau ungkapkan bahwa kau hanya akan mencintai Boby selamanya, kau tahu dek? Saat itu kakak merasa bahwa kakak telah merampas kebahagiaanmu, dan kakak yakin bahwa kau menerima pinangan kakak ini karena terpaksa, kakak juga mempelajari sikapmu saat di pelaminan bahwa begitu sedihnya hatimu saat bersanding di pelaminan bersama kakak. Lantas, haruskah kakak egois dengan mengabaikan apa yang kau rasakan saat itu? Sementara tanpa memperdulikan perasaanmu, kakak terpaksa menunaikan kewajiban sebagai seorang suami pada malam pertama, sementara kau sendiri seolah mematung dan berderai air mata seperti seorang pelacur. Kau istriku dek, sekali lagi kau istriku, kau tahu? Kakak begitu sangat mencintaimu dan kakak akan menunaikan semua itu manakala dihatimu sudah ada cinta untuk kakak. Agar kau tidak merasa diperkosa hak-hakmu, agar kau menikmati dengan apa yang kita lakukan bersama. Dan Alhamdulillah apabila hari ini kau sudah mencintai kakak dan kakak juga sangat bersyukur jika hari ini kau telah melupakan mantan kekasihmu itu, beberapa hari ini kakak perhatikan kau juga sudah mengenakan busana yang syar’I, pinta kakak padamu dek luruskan lagi niatmu kalau kemarin kau mengenakan busana syar’I itu hanya untuk menyenangkan kakak semata, maka sekarang luruskan niatmu, niatkan semua itu untuk Allah SWT setelahnya tentunya untuk kakak.”

Pembaca nurani yang budiman. Mendengar semua itu aku memeluk suamiku aku merasa bahwa dia adalah lelaki yang terbaik selama hidupku, aku bahkan telah melupakan Boby, aku merasa bahwa malam itu aku adalah wanita yang paling bahagia, karena meskipun dalam keadan sakit untuk pertama kalinya kak Arfan mendatangiku sebagai seorang suami. Hari-hari kami lalui dengan penuh kebahagiaan, kak Arfan begitu sangat kharismatik terkadang dia seperti seorang kakak buatku terkadang seperti orang tua, darinya aku banyak belajar, perlahan aku mulai meluruskan niatku aku mengenakan busana syar’I semata-mata hanya karena Allah dan untuk menyenangkan suamiku. Sebulan setelah malam itu dalam rahimku telah tumbuh benih-benih hasil dari buah cinta kami berdua, Alhamdulillah aku sangat bahagia bersuamikan dia darinya aku belajar agama yang banyak, aku menjadi mutarobbinya. Hari demi hari kami lalui bersama dengan penuh kebahagiaan, ternyata dia mencintaiku lebih dari apa yang aku bayangkan dan aku hampir saja melakukan tindakan bodoh dengan menolak pinangan dia.

Pembaca nuani yang baik. Aku fikir kebahagiaan itu akan berlangsung lama diantara kami, setelah lahir Abdurrahman hasil buah cinta kami berdua, anak pertama kami berdua, diakhir tahun 2008 kak Arfan mengalami kecelakaan dan usianya tidak panjang, kak Arfan meninggal dunia dirumah sakit sehari setelah tabrakan tersebut. Aku sangat kehilangannya, aku seperti kehilangan penopang hidupku, aku kehilangan kekasihku, aku kehilangan murobbiku, aku kehilangan suamiku.

Pembaca nurani yang budiman. Tidak pernah terbayangkan bahwa kehidupan kami bersama begitu singkatnya, yang tidak pernah aku lupakan diakhir kehidupan kak Arfan dia masih sempat menasehatkan sesuatu padaku. “Dek, pertemuan dan perpisahan itu adalah fitrahnya kehidupan, kalau ternyata kita berpisah besok atau lusa, kakak minta padamu dek, jaga Abdurrahman dengan baik, jadikanlah dia sebagai mujahid yang senantiasa membela agama Allah dan senantiasa menjadi yang terbaik untuk ummat, memberikan yang terbaik untuk ummat, didik dia dengan baik dek jangan kau sia-siakan dia. Satu permintaan kakak, kalau suatu saat ada seorang pria yang datang melamarmu, pilihlah pria yang tidak hanya mencintaimu tetapi juga mau menerima kehadiran anak kita, maafkan kakak dek bila selama bersamamu ada yang kurang yang telah kakak perbuat untukmu, senantiasalah berdoa kalau kita berpisah di dunia saat ini, Insya Allah kita akan bersua kembali di akhirat kelak. Kalau Allah mentakdirkan kakak yang pergi terlebih dahulu meninggalkan dirimu, Insya Allah kakak akan senantiasa menantimu.” Demikianlah pesan terakhir kak Arfan sebelum keesokan harinya kak Arfan meninggalkan dunia ini, hatiku sangat sedih saat itu, aku merasa sangat kehilangan, tetapi aku berusaha mewujudkan apa yang menjadi harapan teakhirnya.

Sahabat, mari luruskan niat kita...
...mewujudkan apa yang menjadi harapan teakhirnya.
»»  READMORE...

Saturday 24 November 2012

Cara Cepat Memperbanyak Like pada Fans Page, follow twitter, google, dll

Facebook kini tak hanya sekedar sebagai media jejaring sosial untuk berkomunikasi dengan teman atau orang kita kenal. Namun kini Facebook juga bisa menjadi sumber penghasilan untuk meraup uang.

Salah satu contoh yang kini sudah banyak digunakan adalah metode jualan online di Facebook. Jualan online di Facebook ini biasa dilakukan oleh mereka para pemilik atau reseller toko atau produk yang ingin memperluas daerah kekuasaan untuk penjualan produknya.

Bila kita memiliki halaman penggemar (fans page) di Facebook yang sudah mencapai puluhan ribu atau bahkan ratusan ribu, kita juga bisa memanfaatkannya untuk meraup uang. Beberapa contoh diantaranya adalah dengan metode pemasangan iklan. Metode iklan yang digunakan adalah berupa artikel atau potongan kalimat kecil yang biasanya disertai dengan link yang digunakan sebagai bring up tο date status atau wall Facebook. Tujuannya tentu agar para penggemar kita mau mengklik link atau produk yang diiklankan.


Cara Cepat Menambahkan dan Meningkatkan Lіkе Pada Facebook Fans Page
  • Kunjungi YouLikeHits
  • Lakukan registrasi untuk membuat akun dan akitivasi
  • Tambahkan URL facebok akun atau Fans Page
  • Selesai. Anda hanya perlu menunggu orang-orang mе-Lіkе Facebook Fans Page Anda.

Begitu Anda berhasil membuat akun, maka Anda akan mendapatkan 50 poin yang bisa Anda gunakan untuk menambah Lіkе Facebook (atau lainnya). Poin tersebut nantinya akan ditukar dengan Lіkе facebook fans page.

Untuk meningkatkan Lіkе Anda adalah dengan sistem poin, semakin banyak poin maka semakin banyak orang yang mе-Lіkе Fans page Anda. Anda bisa mendapatkan tambahan poin dengan membeli atau menjadi follower atau Ɩіkе fans page Facebook orang-orang yang telah disediakan dimana Anda akan mendapat poin sesuai dengan yang ditampilkan.

Selain bisa meningkatkan jumlah lіkе facebook fan fage, melalui website ini juga bisa menambah Twitter Follower, MySpace Friends, YouTube Subscribers, Digg Followers, StumbleUpon Followers dan Website Hits!
»»  READMORE...

Saturday 15 September 2012

Dakwah, Nada, Berdakwah dengan MUSIK?






Siapa saja yang hidup di akhir zaman, tidak lepas dari lantunan suara musik atau nyanyian. Bahkan mungkin di antara kita –dulunya- adalah orang-orang yang sangat gandrung terhadap lantunan suara seperti itu. Bahkan mendengar lantunan tersebut juga sudah menjadi sarapan tiap harinya. Itulah yang juga terjadi pada sosok si fulan. Hidupnya dulu tidaklah bisa lepas dari gitar dan musik. Namun, sekarang hidupnya jauh berbeda. Setelah Allah mengenalkannya dengan Al haq (penerang dari Al Qur’an dan As Sunnah), dia pun perlahan-lahan menjauhi berbagai nyanyian. Alhamdulillah, dia pun mendapatkan ganti yang lebih baik yaitu dengan kalamullah (Al Qur’an) yang semakin membuat dirinya  mencintai dan merindukan perjumpaan dengan Rabbnya.

Lalu, apa yang menyebabkan hatinya bisa berpaling kepada kalamullah dan meninggalkan nyanyian? Tentu saja, karena taufik Allah kemudian siraman ilmu. Dengan ilmu syar’i yang dia dapati, hatinya mulai tergerak dan mulai sadarkan diri. Dengan mengetahui dalil Al Qur’an dan Hadits yang membicarakan bahaya lantunan yang melalaikan, dia pun mulai meninggalkannya perlahan-lahan. Juga dengan bimbingan perkataan para ulama, dia semakin jelas dengan hukum keharamannya.

Alangkah baiknya jika kita melihat dalil-dalil yang dimaksudkan, beserta perkataan para ulama masa silam mengenai hukum nyanyian karena mungkin di antara kita ada yang masih gandrung dengannya. Maka, dengan ditulisnya risalah ini, semoga Allah membuka hati kita dan memberi hidayah kepada kita seperti yang didapatkan si fulan tadi. Allahumma a’in wa yassir (Ya Allah, tolonglah dan mudahkanlah).

Beberapa Ayat Al Qur’an yang Membicarakan “Nyanyian”

Pertama: Nyanyian dikatakan sebagai “lahwal hadits” (perkataan yang tidak berguna)

Allah Ta’ala berfirman,

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًا أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِ آيَاتُنَا وَلَّى مُسْتَكْبِرًا كَأَنْ لَمْ يَسْمَعْهَا كَأَنَّ فِي أُذُنَيْهِ وَقْرًا فَبَشِّرْهُ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ

“Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan. Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengarnya, seakan-akan ada sumbat di kedua telinganya; maka beri kabar gembiralah padanya dengan azab yang pedih.” (QS. Luqman: 6-7)

Ibnu Jarir Ath Thabariy -rahimahullah- dalam kitab tafsirnya mengatakan bahwa para pakar tafsir berselisih pendapat apa yang dimaksud dengan لَهْوَ الْحَدِيثِ “lahwal hadits” dalam ayat tersebut. Sebagian mereka mengatakan bahwa yang dimaksudkan adalah nyanyian dan mendengarkannya. Lalu setelah itu Ibnu Jarir menyebutkan beberapa perkataan ulama salaf mengenai tafsir ayat tersebut. Di antaranya adalah dari Abu Ash Shobaa’ Al Bakri –rahimahullah-. Beliau mengatakan bahwa dia mendengar Ibnu Mas’ud ditanya mengenai tafsir ayat tersebut, lantas beliau –radhiyallahu ‘anhu- berkata,

الغِنَاءُ، وَالَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ، يُرَدِّدُهَا ثَلاَث َمَرَّاتٍ.

“Yang dimaksud adalah nyanyian, demi Dzat yang tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi selain Dia.” Beliau menyebutkan makna tersebut sebanyak tiga kali.[1]

Penafsiran senada disampaikan oleh Mujahid, Sa’id bin Jubair, ‘Ikrimah, dan Qotadah. Dari Ibnu Abi Najih, Mujahid berkata bahwa yang dimaksud lahwu hadits adalah bedug (genderang).[2]

Asy Syaukani dalam kitab tafsirnya mengatakan, “Lahwal hadits adalah segala sesuatu yang melalaikan seseorang dari berbuat baik. Hal itu bisa berupa nyanyian, permainan, cerita-cerita bohong dan setiap kemungkaran.” Lalu, Asy Syaukani menukil perkataan Al Qurtubhi yang mengatakan bahwa tafsiran yang paling bagus untuk makna lahwal hadits adalah nyanyian. Inilah pendapat para sahabat dan tabi’in.[3]

Jika ada yang mengatakan, “Penjelasan tadi kan hanya penafsiran sahabat, bagaimana mungkin bisa jadi hujjah (dalil)?”

Maka, cukup kami katakan bahwa tafsiran sahabat terhadap suatu ayat bisa menjadi hujjah, bahkan bisa dianggap sama dengan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (derajat marfu’). Simaklah perkataan Ibnul Qayyim setelah menjelaskan penafsiran mengenai “lahwal hadits” di atas sebagai berikut,

“Al Hakim Abu ‘Abdillah dalam kitab tafsirnya di Al Mustadrok mengatakan bahwa seharusnya setiap orang yang haus terhadap ilmu mengetahui bahwa tafsiran sahabat –yang mereka ini menyaksikan turunnya wahyu- menurut Bukhari dan Muslim dianggap sebagai perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Di tempat lainnya, beliau mengatakan bahwa menurutnya, penafsiran sahabat tentang suatu ayat sama statusnya dengan hadits marfu’ (yang sampai pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam).” Lalu, Ibnul Qayyim mengatakan, “Walaupun itu adalah penafsiran sahabat, tetap penafsiran mereka lebih didahulukan daripada penafsiran orang-orang sesudahnya. Alasannya, mereka adalah umat yang paling mengerti tentang maksud dari ayat yang diturunkan oleh Allah karena Al Qur’an turun di masa mereka hidup”.[4]

Jadi, jelaslah bahwa pemaknaan لَهْوَ الْحَدِيثِ /lahwal hadits/ dengan nyanyian patut kita terima karena ini adalah perkataan sahabat yang statusnya bisa sama dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kedua: Orang-orang yang bernyanyi disebut “saamiduun”

Allah Ta’ala berfirman,

أَفَمِنْ هَذَا الْحَدِيثِ تَعْجَبُونَ  , وَتَضْحَكُونَ وَلا تَبْكُونَ , وَأَنْتُمْ سَامِدُونَ , فَاسْجُدُوا لِلَّهِ وَاعْبُدُوا

“Maka, apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini? Dan kamu mentertawakan dan tidak menangis? Sedang kamu saamiduun? Maka, bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia).” (QS. An Najm: 59-62)

Apa yang dimaksud سَامِدُونَ/saamiduun/?

Menurut salah satu pendapat, makna saamiduun adalah bernyanyi dan ini berasal dari bahasa orang Yaman. Mereka biasa menyebut “ismud lanaa” dan maksudnya adalah: “Bernyanyilah untuk kami”. Pendapat ini diriwayatkan dari ‘Ikrimah dan Ibnu ‘Abbas.[5]

‘Ikrimah mengatakan, “Mereka biasa mendengarkan Al Qur’an, namun mereka malah bernyanyi. Kemudian turunlah ayat ini (surat An Najm di atas).”[6]

Jadi, dalam dua ayat ini teranglah bahwa mendengarkan “nyanyian” adalah suatu yang dicela dalam Al Qur’an.

Perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Mengenai Nyanyian

Hadits Pertama

Bukhari membawakan dalam Bab “Siapa yang menghalalkan khomr dengan selain namanya” sebuah riwayat dari Abu ‘Amir atau Abu Malik Al Asy’ari telah menceritakan bahwa dia tidak berdusta, lalu dia menyampaikan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِى أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ ، وَلَيَنْزِلَنَّ أَقْوَامٌ إِلَى جَنْبِ عَلَمٍ يَرُوحُ عَلَيْهِمْ بِسَارِحَةٍ لَهُمْ ، يَأْتِيهِمْ – يَعْنِى الْفَقِيرَ – لِحَاجَةٍ فَيَقُولُوا ارْجِعْ إِلَيْنَا غَدًا . فَيُبَيِّتُهُمُ اللَّهُ وَيَضَعُ الْعَلَمَ ، وَيَمْسَخُ آخَرِينَ قِرَدَةً وَخَنَازِيرَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

“Sungguh, benar-benar akan ada di kalangan umatku sekelompok orang yang menghalalkan zina, sutera, khamr, dan alat musik. Dan beberapa kelompok orang akan singgah di lereng gunung dengan binatang ternak mereka. Seorang yang fakir mendatangi mereka untuk suatu keperluan, lalu mereka berkata, ‘Kembalilah kepada kami esok hari.’ Kemudian Allah mendatangkan siksaan kepada mereka dan menimpakan gunung kepada mereka serta Allah mengubah sebagian mereka menjadi kera dan babi hingga hari kiamat.”[7] Jika dikatakan menghalalkan musik, berarti musik itu haram.

Hadits di atas dinilai shahih oleh banyak ulama, di antaranya adalah: Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Al Istiqomah (1/294) dan Ibnul Qayyim dalam Ighatsatul Lahfan (1/259). Penilaian senada disampaikan An Nawawi, Ibnu Rajab Al Hambali, Ibnu Hajar dan Asy Syaukani –rahimahumullah-.

Memang, ada sebagian ulama semacam Ibnu Hazm dan orang-orang yang mengikuti pendapat beliau sesudahnya seperti Al Ghozali yang menyatakan bahwa hadits di atas memiliki cacat sehingga mereka pun menghalalkan musik. Alasannya, mereka mengatakan bahwa sanad hadits ini munqothi’ (terputus) karena Al Bukhari tidak memaushulkan sanadnya (menyambungkan sanadnya). Untuk menyanggah hal ini, kami akan kemukakan 5 sanggahan sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah:

Pertama, Al Bukhari betul bertemu dengan Hisyam bin ‘Ammar dan beliau betul mendengar langsung darinya. Jadi, jika Al Bukhari mengatakan bahwa Hisyam berkata, itu sama saja dengan perkataan Al Bukhari langsung dari Hisyam.

Kedua, jika Al Bukhari belum pernah mendengar hadits itu dari Hisyam, tentu Al Bukhari tidak akan mengatakan dengan lafazh jazm (tegas). Jika beliau mengatakan dengan lafazh jazm, sudah pasti beliau mendengarnya langsung dari Hisyam. Inilah yang paling mungkin, karena sangat banyak orang  yang meriwayatkan (hadits) dari Hisyam. Hisyam adalah guru yang sudah sangat masyhur. Adapun Al Bukhari adalah hamba yang sangat tidak mungkin melakukan tadlis (kecurangan dalam periwayatan).

Ketiga, Al Bukhari memasukkan hadits ini dalam kitabnya yang disebut dengan kitab shahih, yang tentu saja hal ini bisa dijadikan hujjah (dalil). Seandainya hadits tersebut tidaklah shahih menurut Al Bukhari, lalu mengapa beliau memasukkan hadits tersebut dalam kitab shahih?

Keempat, Al Bukhari membawakan hadits ini secara mu’allaq (di bagian awal sanad ada yang terputus). Namun, di sini beliau menggunakan lafazh jazm (pasti, seperti dengan kata qoola yang artinya dia berkata) dan bukan tamridh (seperti dengan kata yurwa atau yudzkaru, yang artinya telah diriwayatkan atau telah disebutkan). Jadi, jika Al Bukhari mengatakan, “Qoola: qoola Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam [dia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ...]”, maka itu sama saja beliau mengatakan hadits tersebut disandarkan pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kelima, seandainya berbagai alasan di atas kita buang, hadits ini tetaplah shahih dan bersambung karena dilihat dari jalur lainnya, sebagaimana akan dilihat pada hadits berikutnya.[8]

Hadits Kedua

Dari Abu Malik Al Asy’ari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيَشْرَبَنَّ نَاسٌ مِنْ أُمَّتِى الْخَمْرَ يُسَمُّونَهَا بِغَيْرِ اسْمِهَا يُعْزَفُ عَلَى رُءُوسِهِمْ بِالْمَعَازِفِ وَالْمُغَنِّيَاتِ يَخْسِفُ اللَّهُ بِهِمُ الأَرْضَ وَيَجْعَلُ مِنْهُمُ الْقِرَدَةَ وَالْخَنَازِيرَ

“Sungguh, akan ada orang-orang dari umatku yang meminum khamr, mereka menamakannya dengan selain namanya. Mereka dihibur dengan musik dan alunan suara biduanita. Allah akan membenamkan mereka ke dalam bumi dan Dia akan mengubah bentuk mereka menjadi kera dan babi.”[9]

Hadits Ketiga

Dari Nafi’ –bekas budak Ibnu ‘Umar-, beliau berkata,

عُمَرَ سَمِعَ ابْنُ عُمَرَ صَوْتَ زَمَّارَةِ رَاعٍ فَوَضَعَ إِصْبَعَيْهِ فِى أُذُنَيْهِ وَعَدَلَ رَاحِلَتَهُ عَنِ الطَّرِيقِ وَهُوَ يَقُولُ يَا نَافِعُ أَتَسْمَعُ فَأَقُولُ نَعَمْ. قَالَ فَيَمْضِى حَتَّى قُلْتُ لاَ. قَالَ فَوَضَعَ يَدَيْهِ وَأَعَادَ الرَّاحِلَةَ إِلَى الطَّرِيقِ وَقَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَسَمِعَ صَوْتَ زَمَّارَةِ رَاعٍ فَصَنَعَ مِثْلَ هَذَا

Ibnu ‘Umar pernah mendengar suara seruling dari seorang pengembala, lalu beliau menyumbat kedua telinganya dengan kedua jarinya. Kemudian beliau pindah ke jalan yang lain. Lalu Ibnu ‘Umar berkata, “Wahai Nafi’, apakah kamu masih mendengar suara tadi?” Aku (Nafi’) berkata, “Iya, aku masih mendengarnya.”

Kemudian, Ibnu ‘Umar terus berjalan. Lalu, aku berkata, “Aku tidak mendengarnya lagi.”

Barulah setelah itu Ibnu ‘Umar melepaskan tangannya dari telinganya dan kembali ke jalan itu lalu berkata, “Beginilah aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mendengar suara seruling dari seorang pengembala. Beliau melakukannya seperti tadi.”[10]

Keterangan Hadits

Dari dua hadits pertama, dijelaskan mengenai keadaan umat Islam nanti yang akan menghalalkan musik,berarti sebenarnya musik itu haram kemudian ada yang menganggap halal. Begitu pula pada hadits ketiga yang menceritakan kisah Ibnu ‘Umar bersama Nafi’. Ibnu ‘Umar mencontohkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan hal yang sama dengannya yaitu menjauhkan manusia dari mendengar musik. Hal ini menunjukkan bahwa musik itu jelas-jelas terlarang.

Jika ada yang mengatakan bahwa sebenarnya yang dilakukan Ibnu ‘Umar tadi hanya menunjukkan bahwa itu adalah cara terbaik dalam mengalihkan manusia dari mendengar suara nyanyian atau alat musik, namun tidak sampai menunjukkan keharamannya, jawabannya adalah sebagaimana yang dikatakan Ahmad bin Abdul Halim Al Haroni (julukan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah) rahimahullah berikut ini,

اللَّهُمَّ إلَّا أَنْ يَكُونَ فِي سَمَاعِهِ ضَرَرٌ دِينِيٌّ لَا يَنْدَفِعُ إلَّا بِالسَّدِّ

“Demi Allah, bahkan mendengarkan nyanyian (atau alat musik) adalah bahaya yang mengerikan pada agama seseorang, tidak ada cara lain selain dengan menutup jalan agar tidak mendengarnya.”[11]

Kalam Para Ulama Salaf Mengenai Nyanyian (Musik)

Ibnu Mas’ud mengatakan, “Nyanyian menumbuhkan kemunafikan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan sayuran.”

Al Qasim bin Muhammad pernah ditanya tentang nyanyian, lalu beliau menjawab, “Aku melarang nyanyian padamu dan aku membenci jika engkau mendengarnya.” Lalu orang yang bertanya tadi mengatakan, “Apakah nyanyian itu haram?”  Al Qasim pun mengatakan,”Wahai anak saudaraku, jika Allah telah memisahkan yang benar dan yang keliru, lantas pada posisi mana Allah meletakkan ‘nyanyian’?”

‘Umar bin ‘Abdul Aziz pernah menulis surat kepada guru yang mengajarkan anaknya, isinya adalah, ”Hendaklah yang pertama kali diyakini oleh anak-anakku dari budi pekertimu adalah kebencianmu pada nyanyian. Karena nyanyian itu berasal dari setan dan ujung akhirnya adalah murka Allah. Aku mengetahui dari para ulama yang terpercaya bahwa mendengarkan nyanyian dan alat musik serta gandrung padanya hanya akan menumbuhkan kemunafikan dalam hati sebagaimana air menumbuhkan rerumputan. Demi Allah, menjaga diri dengan meninggalkan nyanyian sebenarnya lebih mudah bagi orang yang memiliki kecerdasan daripada bercokolnya kemunafikan dalam hati.”

Fudhail bin Iyadh mengatakan, “Nyanyian adalah mantera-mantera zina.”

Adh Dhohak mengatakan, “Nyanyian itu akan merusak hati dan akan mendatangkan kemurkaan Allah.”

Yazid bin Al Walid mengatakan, “Wahai anakku, hati-hatilah kalian dari mendengar nyanyian karena nyanyian itu hanya akan mengobarkan hawa nafsu, menurunkan harga diri, bahkan nyanyian itu bisa menggantikan minuman keras yang bisa membuatmu mabuk kepayang. … Ketahuilah, nyanyian itu adalah pendorong seseorang untuk berbuat zina.”[12]

Empat Ulama Madzhab Mencela Nyanyian

    Imam Abu Hanifah. Beliau membenci nyanyian dan menganggap mendengarnya sebagai suatu perbuatan dosa.[13]

    Imam Malik bin Anas. Beliau berkata, “Barangsiapa membeli budak lalu ternyata budak tersebut adalah seorang biduanita (penyanyi), maka hendaklah dia kembalikan budak tadi karena terdapat ‘aib.”[14]

    Imam Asy Syafi’i. Beliau berkata, “Nyanyian adalah suatu hal yang sia-sia yang tidak kusukai karena nyanyian itu adalah seperti kebatilan. Siapa saja yang sudah kecanduan mendengarkan nyanyian, maka persaksiannya tertolak.”[15]

    Imam Ahmad bin Hambal. Beliau berkata, “Nyanyian itu menumbuhkan kemunafikan dalam hati dan aku pun tidak menyukainya.”[16]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Tidak ada satu pun dari empat ulama madzhab yang berselisih pendapat mengenai haramnya alat musik.”[17]

Bila Engkau Sudah Tersibukkan dengan Nyanyian dan Nasyid

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah memberikan pelajaran yang sangat berharga. Beliau mengatakan,

“Seorang hamba jika sebagian waktunya telah tersibukkan dengan amalan yang tidak disyari’atkan, dia pasti akan kurang bersemangat dalam melakukan hal-hal yang disyari’atkan dan bermanfaat. Hal ini jauh berbeda dengan orang yang mencurahkan usahanya untuk melakukan hal yang disyari’atkan. Pasti orang ini akan semakin cinta dan semakin mendapatkan manfaat dengan melakukan amalan tersebut, agama dan islamnya pun akan semakin sempurna.”

Lalu, Syaikhul  Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, ”Oleh karena itu, banyak sekali orang yang terbuai dengan nyanyian (atau syair-syair) yang tujuan semula adalah untuk menata hati. Maka, pasti karena maksudnya, dia akan semakin berkurang semangatnya dalam menyimak Al Qur’an. Bahkan sampai-sampai dia pun membenci untuk mendengarnya.”[18]

Jadi, perkataan Ahmad bin Abdul Halim Al Haroni (yang dijuluki Syaikhul Islam) memang betul-betul terjadi pada orang-orang yang sudah begitu gandrung dengan nyanyian, gitar dan bahkan dengan nyanyian “Islami” (yang disebut nasyid). Tujuan mereka mungkin adalah untuk menata hati. Namun, sayang seribu sayang, jalan yang ditempuh adalah jalan yang keliru karena hati mestilah ditata dengan hal-hal yang masyru’ (disyariatkan) dan bukan dengan hal-hal yang tidak masyru’, yang membuat kita sibuk dan lalai dari kalam Robbul ‘alamin yaitu Al Qur’an.

Tentang nasyid yang dikenal di kalangan sufiyah dan bait-bait sya’ir, Syaikhul Islam mengatakan,

“Oleh karena itu, kita dapati pada orang-orang yang kesehariannya dan santapannya tidak bisa lepas dari nyanyian, mereka pasti tidak akan begitu merindukan lantunan suara Al Qur’an. Mereka pun tidak begitu senang ketika mendengarnya. Mereka tidak akan merasakan kenikmatan tatkala  mendengar Al Qur’an dibanding dengan mendengar bait-bait sya’ir (nasyid). Bahkan ketika mereka mendengar Al Qur’an, hatinya pun menjadi lalai, begitu pula dengan lisannya akan sering keliru.”[19]

Adapun melatunkan bait-bait syair (alias nasyid) asalnya dibolehkan, namun tidak berlaku secara mutlak. Melatunkan bait syair (nasyid) yang dibolehkan apabila memenuhi beberapa syarat berikut:

    Bukan lantunan yang mendayu-dayu sebagaimana yang diperagakan oleh para wanita.

    Nasyid tersebut tidak sampai melalaikan dari mendengar Al Qur’an.

    Nasyid tersebut terlepas dari nada-nada yang dapat membuat orang yang mendengarnya menari dan berdansa.

    Tidak diiringi alat musik.

    Maksud mendengarkannya bukan mendengarkan nyanyian dan nadanya, namun tujuannya adalah untuk mendengar nasyid (bait syair).

    Diperbolehkan bagi wanita untuk memukul rebana pada acara-acara yang penuh kegembiraan dan masyru’ (disyariatkan) saja.[20]

    Maksud nasyid ini adalah untuk memberi dorongan semangat ketika keletihan atau ketika berjihad.

    Tidak sampai melalaikan dari yang wajib atau melarang dari kewajiban.[21]

Penutup

Kami hanya ingin mengingatkan bahwa pengganti nyanyian dan musik adalah Al Qur’an. Dengan membaca, merenungi, dan mendengarkan lantunan Al-Qur’anlah hati kita akan hidup dan tertata karena inilah yang disyari’atkan.

Ingatlah bahwa Al Qur’an dan musik sama sekali tidak bisa bersatu dalam satu hati. Kita bisa memperhatikan perkataan murid Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, yaitu Ibnul Qayyim rahimahullah. Beliau mengatakan, “Sungguh nyanyian dapat memalingkan hati seseorang dari memahami, merenungkan dan mengamalkan isi Al Qur’an. Ingatlah, Al Qur’an dan nyanyian selamanya tidaklah mungkin bersatu dalam satu hati karena keduanya itu saling bertolak belakang. Al Quran melarang kita untuk mengikuti hawa nafsu, Al Qur’an memerintahkan kita untuk menjaga kehormatan diri dan menjauhi berbagai bentuk syahwat yang menggoda jiwa. Al Qur’an memerintahkan untuk menjauhi sebab-sebab seseorang melenceng dari kebenaran dan melarang mengikuti langkah-langkah setan. Sedangkan nyanyian memerintahkan pada hal-hal yang kontra (berlawanan) dengan hal-hal tadi.”[22]

Dari sini, pantaskah Al Qur’an ditinggalkan hanya karena terbuai dengan nyanyian? Ingatlah, jika seseorang meninggalkan musik dan nyanyian, pasti Allah akan memberi ganti dengan yang lebih baik.

إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئاً لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ

“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan sesuatu yang lebih baik.”[23]

Tatkala Allah memerintahkan pada sesuatu dan melarang dari sesuatu pasti ada maslahat dan manfaat di balik itu semua. Sibukkanlah diri dengan mengkaji ilmu dan mentadaburri Al Quran, niscaya perlahan-lahan perkara yang tidak manfaat semacam nyanyian akan ditinggalkan. Semoga Allah membuka hati dan memberi hidayah bagi setiap orang yang membaca risalah ini.

Washallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in. Walhamdulillahi robbil ‘alamin.

***

Disempurnakan di Pangukan-Sleman, 16 Rabi’ul Awwal 1431 H (02/03/2010)

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel www.muslim.or.id, dipublish ulang oleh www.rumaysho.com

[1] Lihat Jami’ul Bayan fii Ta’wilil Qur’an, Ibnu Jarir Ath Thobari, 20/127, Muassasah Ar Risalah, cetakan pertama, tahun 1420 H.

[2] Zaadul Masiir, Ibnul Jauziy, 5/105, Mawqi’ At Tafasir.

[3] Lihat Fathul Qadir, Asy Syaukani, 5/483, Mawqi’ At Tafasir.

[4] Lihat Ighatsatul Lahfan min Masho-idisy Syaithon, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, 1/240, Darul Ma’rifah, Beirut, cetakan kedua, 1395 H

[5] Lihat Zaadul Masiir, 5/448.

[6] Lihat Ighatsatul Lahfan, 1/258.

[7] Diriwayatkan oleh Bukhari secara mu’allaq dengan lafazh jazm/ tegas.

[8] Lihat Ighatsatul Lahfan, 1/259-260.

[9] HR. Ibnu Majah dan Ibnu Hibban. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.

[10] HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan.

[11] Majmu’ Al Fatawa, Ahmad bin Abdul Halim Al Haroini, 11/567, Darul Wafa’, cetakan ketiga, tahun 1426 H.

[12] Lihat Talbis Iblis, Ibnul Jauzi, hal. 289, Darul Kutub Al ‘Arobi, cetakan pertama, 1405 H

[13] Lihat Talbis Iblis, 282.

[14] Lihat Talbis Iblis, 284.

[15] Lihat Talbis Iblis, 283.

[16] Lihat Talbis Iblis, 280.

[17] Majmu’ Al Fatawa, 11/576-577.

[18] Iqtidho’ Ash Shirothil Mustaqim li Mukholafati Ash-haabil Jahiim, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Tahqiq & Ta’liq: Dr. Nashir ‘Abdul Karim Al ‘Aql, 1/543, Wizarotusy Syu’un Al Islamiyah, cetakan ketujuh, tahun 1419 H.

[19] Majmu’ Al Fatawa, 11/567.

[20] Seperti terdapat riwayat dari ‘Umar bahwa beliau membolehkan memukul rebana (ad-duf) pada acara nikah dan khitan. Dan ini adalah pengkhususan dari dalil umum yang melarang alat musik. Sehingga tidak tepat jika rebana ini diqiyaskan (dianalogikan) dengan alat musik yang lain. (Lihat An Nur Al Kaasyif fii Bayaani Hukmil Ghina wal Ma’azif, hal. 61, Asy Syamilah)

[21] Lihat An Nur Al Kaasyif fii Bayaani Hukmil Ghina wal Ma’azif, hal. 44-45, Asy Syamilah.

[22] Ighatsatul Lahfan, 1/248-249.

[23] HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.
»»  READMORE...

Monday 27 August 2012

Fakta Unik & Lucu dari Awal Sejarah Pembuat Google

Google, siapa sih yang gak tau... yah terkadang masih sih ada segelintir orang yang masih menggunakan yahoo untuk melakukan searching tapi sekarang di mata dunia, google lah yang powerfull.. terlepas dari sosok raksasa perusahaan ini ternyata mereka memiliki sejarah yang unik, lucu, dan anda baru akan ketawa kalau baca.. Cekidot


1. Larry Page dan Sergey Brin awalnya bermusuhan.


Sebagai orang yang sama-sama cerdas, LP dan SB adalah dua orang yang sering berdebat satu sama lain meskipun untuk urusan kecil seperti siapa yang harus menutup pintu atau siapa yang lebih dulu membaca koran. Pertengkaran kecil seperti ini sering menggangu teman-teman seasrama mereka. Ternyata mereka bertengkar bukan karena membenci satu sama lain , melainkan mereka terbiasa untuk kompetitif satu sama lain. Toh pertengkaran kecil mereka selalu diakhiri tertawa bersama



2. Sergey Brin lebih genit daripada Larry Page


Kalau urusan wanita, Larry Page memang lebih konservatif dibanding Sergey Brin.



3. Pendiri Google pernah frustasi.


Setelah berturut-turut ditolak AltaVista, Excite, dan (terakhir) Yahoo, LP dan SB sama-sama frustasi. Buat mereka Teknologi Page RankGoogle seperti layu sebelum berkembang. Mereka tidak pernah bermimpi Google akan bisa sebesar sekarang. Saat itu pikiran mereka cuma satu: menyelesaikan Phd mereka secepatnya dan menyempurnakan Google sambil jalan. Bahkan sangking frustasinya, pernah Google tidak dilirik selama 1 minggu.



4. LP dan SB menggojlok Eric Schmidt ketika pertama berkantor di Google.



LP dan SB bersekongkol mengerjai Eric dengan cara membagi-bagikan secara gratis kartu kredit perusahaan ke para karyawan. Tentu saja Eric pusing, dan dapat pekerjaan tambahan: menarik kembali kartu kredit tersebut dari para karyawanyang juga berusaha menyembunyikan. Di lain hari Eric dikerjai dengan tiba-tiba ada telepon umum di dalam ruang kerjanya. Juga Kulkas dan kursi pijat. Jika Eric tidak punya selera humor, bisa-bisa ngamuk dia. Tapi dia sadar sedang dikerjai dua orang pendiri. Jadi sing waras ngalah

5. Cerita Palsu untuk nama perusahaan


Nama asli Google dipublikasikan oleh perusahaan sebagai cerita salah tulis dari kata Googol yang artinya angka 1 diikuti 100 angka nol dibelakangnya menjadi Google. Padahal, menurut bocoran salah seorang karyawan awal Google, sebenarnya kata Google berasal dari kata "Go Girl !", dimana Sergey Brin suatu saat memperoleh ide tersebut ketika sedang menonton pertandingan olahraga dengan para Cherleader yang meneriakkan kata Go Girl ! Go Girl ! (gogel) Cerita meragukan ini didukung 2 fakta: Sergey Brin suka menonton para Cherleader, dan kedua: Google mensponsori para Cherleader dengan memasang tulisan Google di kaos para Cherleader. Mengapa perlu dibuat cerita palsu yang masuk akal, karena konotasi GoGirl yang negatif tidak sesuai dengan citra perusahaan jika suatu saat ingin Go Public.



6. Larry Page ingin membuat Alat Transportasi otomatis, Sergey Brin ingin membuat koloni di Mars.


Ini di kemudian hari memang benar-benar diwujudkan. Setidaknya, berusaha diwujudkan. Ide Larry dimulai dengan project mobil listrik, ide Sergey diwujudkan dengan Project Virgle.



7. Tanda ~ yang lebih powerfull daripada tanda * yang jarang dipakai.


Dahulu di jaman DOS masih jaya, tanda * sangat berguna untuk menemukan semua file yang bernama tertentu. Sekarang di jaman DOS-nya Internet (Google) maka tanda ~ menggantikan fungsi wildcard dengan sedikir perbedaan penting: lebih cerdas. Tanda ~ jika diketikkan didepan kata tertentu, berarti kita menginginkanGoogle untuk mencari semua data yang berkaitan dengan keyword tertentu dan sinonimnya. Misalnya ~motor, maka semua halaman yang mengandung kata motor dan sinonimnya, seperti motor show, sepeda motor, atau motor boat akan ditampilkan.
»»  READMORE...

Friday 24 August 2012

Sulitnya Melupakan

Betapa sulit melupakan seseorang yang pernah mengisi hati. Siapapun mungkin pernah mengalaminya, kerana perasaan seperti ini banyak yang merasakannya. Bukan hal yang tabu ketika kalian membicarakannya agar bi
sa mengolah rasa itu menjadi rasa yang tidak menimbulkan kegetiran dalam menjalankan hidup.

Rasa cinta memang fitrah, tapi keadaanlah yang merubah fitrah itu menjadi sebuah fitnah. Keinginan untuk dicintai dan mencintai menjadi tombak seseorang untuk merasakan cinta yang belum halal.

Melupakan orang yang pernah di cintai memang bukan perkara mudah, bukan hanya orang yang melaksanakan ‘pacaran’ saja yang pernah merasakan hal ini.

Tapi bagi orang yang tak pernah merasakan pacaran bahkan tak pernah mengungkapkan isi hatinya pun merasakan hal ini. Ini lah bukti bahwa cinta yang fitrah bisa menjadi fitnah yang nyata bila tak diolah dengan bijak.

Sadarilah bahwa kalian sedang melangkah untuk menjadi lebih baik. Sudah seharusnya ketika si ‘dia’ tak bisa di miliki, dia sudah menjadi bagian masa lalu mu. Kalau memang sulit untuk melupakannya, tak perlulah tiba-tiba harus dilupakan. Tapi biarlah si dia menjadi pengingat mu bahwa masih ada cinta sejati yang menunggumu didepan, kerana kalian bukan menanti masa lalu.

Si dia dengan kehidupannya dan antum dengan kehidupanmu, ini lah yang harus di tekankan dalam perjalanan hidupmu. Toh ketika antum berusaha keras melupakan si dia, dia justru sedang asyik melenggang tanpa memikirkanmu.

Lantas siapa yang merugi kalau seperti ini.Rasa sakit kerana ternyata dia gak memilihmu untuk menjadi perhentian terakhir , bukan berarti menjadikanmu lupa bahwa ALLAH selalu ada disampingmu.

Apalagi bagi yang ingin melupakan si dia kerana pernah melegalkan aktivitas pacaran. Justru ALLAH sangat sayang padamu, Dia bebaskan antum dari aktivitas maksiat.

Harusnya kalian bangga dan senang ALLAH masih perhatian padamu. Kalian dituntun untuk menjadi orang yang lebih baik lagi, dengan cinta yang diberikanNya.

Dari sinilah antum harus bersadar diri, bahwa melupakan mantan kekasih yang tak pernah halal bagimu adalah sebuah kebangkitan. Bangkit dari keterpurukan maksiat yang pernah kamu lakukan dan bangkit untuk memperjuangkan agama ALLAH.

Anggaplah cinta pada mantan kekasihmu yang masih tersimpan sampai saat ini adalah bagian dari pengingatmu akan masa lalu, agar kalian tak pernah mengulanginya lagi. Sungguh merugilah bagi orang yang dituntun menjadi lebih baik, namun dia kembali mengikuti alur masa lalunya.

Sedangkan bagi yang tak pernah pacaran, tapi pernah merasakan jatuh cinta yang sangat pada si dia. Namun dia tak menambatkan hatinya padamu, dan memilih menambatkan hatinya pada orang lain, antum mungkin merasakan sakit yang lebih dahsyat, kerana tak pernah mengungkapkan rasa cintamu. Disebabkan ingin menjaga hati dan Izzah mu juga dia.

Masalah hati ini memang tak bisa dipecahkan secara rasional, kerana sekali lagi ini masalah perasaan yang hanya antum lah yang tahu seberapa besar dan seberapa dahsyat.

Namun harus ada keberanian yang kuat untuk melupakannya, sangat disayangkan penjagaanmu terhadap Izzah harus tercoreng kerana cinta yang tak pernah dihalalkan. Ibarat minum obat, kamu harus berani minum obat yang pahit sekalipun agar kamu segera sembuh dari sakitmu.

Yang perlu antum selalu ingat dan tekankan pada hatimu adalah kelak akan ada orang yang lebih berhak untuk mendapat cinta sejatimu dari pada orang yang sekarang ini tak mampu dilupakan.

Tak mungkin juga antum akan lebih mencintai si dia yang tak halal bagimu daripada orang yang telah halal bagimu, hal ini harus segera ditegaskan dalam hatimu. Bahwa kelak ada orang yang patut kamu cintai.
Semoga bermanfaat.
»»  READMORE...