Wednesday 11 July 2012

Kedaan Manusia Setelah Dunia Hancur


Setelah sangkakala ditiup untuk yang pertama kali hancurlah dunia seisinya, langit terbelah (pecah), bintang-bintang berjatuhan, lautan meluap, matahari digulung, gunung-gunung dihancurkan dan beterbangan seperti bulu ditiup, manusia seperti anai-anai yang terbang, bumi diratakan dan mengeluarkan seluruh isinya. Manusia bisa apa?
Manusia adalah makhluk yabng sangat lemah, tidak memiliki kemampuan kecuali sangat sedikit, tidak memiliki kekuasaan kecuali sangat kecil, tetapi kebanyakan manusia merasa besar, berkuasa, paling pandai. Berbahagialah orang yang sadar, beriman dan takwa.
Setelah dunia hancur, sangkakala ditiup kembali untuk yang kedua kali, semua manusia mulai manusia pertama (Adam as) hingga manusia yang terakhir dibangkitkan dari dalam kuburnya, dalam dua keadaan. Keadaan pertama kelompok yang berwajah kuning menyenangkan dan selalu berseri-seri serta tersenyum (orang beriman), dan keadaan kedua kelompok manusia yang wajahnya hitam dan seram menakutkan (orang kafir).(Surat ‘Abasa 34-42)
Pada hari itu semua manusia menderita (tanpa kecuali), sedang bagi orang yang  beriman penderitaannya seukur pelaksanaan shalatnya di dunia. Bila shalatnya dikerjakan terasa ringan (buktinya jumlah rakaatnya banyak), maka penderitaannya juga ringan, dan jika shalatnya dikerjakan terasa berat (buktinya jumlah rakaatnya sedikit), maka penderitaannya juga berat. Agar shalatnya dinilai baik, kerjakan seperti apa yang tersirat dalam hadits berikut :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أن النّبِىَّ صَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ : إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمْ الصَّلاَةُ، يَقُوْلُ رَبُّـنَا لِلْمَلاَئِكَةِ، وَهُوَ أَعْلَمُ : اُنْظُرُوْا فِى صَلاَةِ عَبْدِى أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا؟ فَإِنْ كَانَتْ تَامَّـةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّـةً، وَ إِنْ كَانَتِ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ: اُنْظُرُوْا هَلْ لِعَبْدِى مِنْ تَطَوُّعٍ؟ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ: أَتِمُّوْا لِعَبْدِى فَرِيْضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ، ثُمَّ تُؤْخَذُ اْلأَعْمَالُ عَلَى ذالِكَ. (رواه أبو داود)
Artinya : Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi saw bersabda: Sesungguhnya amal manusia yang pertama dihisab adalah shalatnya. Berfirman Tuhan kami kepadapara  malaikat, padahal Dia sangat mengetahui : Lihatlah (perhatikanlah) shalatnya hamba-Ku, apakah sempurna ataukah kurang? Maka jika sempurna dicatat sempurna, dan jika tidak sempurna Dia berfirman : Perhatikanlah apakah hamba-Ku itu mengerjakan shalat sunat? Jika ia mengerjakan shalat sunat Dia berfirman : Sempurnakanlah shalat wajib hamba-Ku itu karena ia mengerjakan shalat sunat (banyak), kemudian amal-amal yang lain ditentukan atas shalat tadi. (HR. Abu Dawud)
Rasulullah SAW bersabda : Hai Muadz bin Jabal! Sungguh kamu bertanya tentang urusan yang besar. Kemudian beliau meneruskan (sabdanya) sambil menangis, kemudian bersabda : Dari umatku nanti akan dikumpulkan menjadi sepuluh kelompok (pada hari kiamat) Allah benar-benar memisahkan mereka dari kelompoknya orang-orang Islam, dan Dia merubah muka-muka mereka. Mereka itu adalah (1) Di antara mereka ada yang mukanya muka kera, dan (2) ada yang muka babi, (3) ada yang kakinya diubah menjadi di atas, wajahnya menjadi kaki, (4) ada yang buta lagi bingung, (5) ada yang bisu tuli dan tidak berakal, (6) ada yang mengunyah lidahnya,yaitu menjulur ke dadanya, mengalir dari mulutnya air liur yang berupa nanah, yang orang banyak merasa jijik kepada mereka (7) ada yang terputus kedua tangan dan kedua kakinya, (8) ada yang disalib pada tangkai dari api, (9) ada yang berbau lebih busuk dari bangkai, (10) ada yang memakai baju panjang dari ter yang melekat pada kulitnya.   
(1)            Yang bentuknya bentuk kera itu orang yang suka menyebar fitnah, isu atau mengadu domba.
(2)            Yang bentuknya bentuk babi itu orang yang suka barang kotor, haram dan curang dalam berusaha, berdagang dan sebagainya.
(3)            Orang yang dijadikan terbalik (kakinya di atas dan wajahnya di bawah) yang suka memakan riba.
(4)            Orang yang buta itu orang yang curang dalam hukum.
(5)            Yang tuli dan bisu itu orang membangga-banggakan perbuatannya (riya, sum’ah dan ujub).
(6)            Yang mengunyah lidahnya sendiri itu ulama yang perkataan dan perbuatannya berbeda.
(7)            Yang terpotong kedua tangan dan kedua kakinya itu orang yang suka menyakiti tetangganya.
(8)            Yang disalib di tangkai dari api itu suka memfitnah untuk mencapai kekuasaan.
(9)            Yang berbau lebih busuk dari bangkai itu menikmati kenikmatan hawa nafsu dan kelezatan dunia, serta enggan memberikan hak Allah dari hartanya ( enggan zakat).
(10)        Yang memakai baju panjang dari ter itu orang yang sombong, merasa lebih atau merasa paling.
Berdasarkan haditsnya Mu`adz bin Jabal.

No comments:

Post a Comment