Allah
ta’ala berfiman (yang artinya), “Belumkah tiba saatnya bagi orang-orang yang
beriman untuk secara khusyu’ mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang
diwahyukan kepada mereka dan janganlah mereka berlaku seperti orang-orang yang
telah menerima kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang
sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi
orang-orang fasik.” (QS. Al-Hadid : 16).
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan
dunia itu adalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di
antara kamu, serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan
yang tanam-tanamannyamengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi
kering, dan kemudian kamu lihat warnanya kuning dan kemudian menjadi hancur.
Dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta
keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.
Berlomba-olmbalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari rabbmu dan surga yang
luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman
bagi Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulahkarunia Allah yang diberikan-Nya kepada
siapa yang dikehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.”(QS. Al-Hadid :
20-21).
Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu’anhuma, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada dua buah nikmat yang banyak orang
tetipu oleh keduanya; yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari dalam
Kitab Ar-Riqaq [6049]).
Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhuma, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jadilah kamu di dunia laksana orang
yang asing atau musafir yang sedang bepergian.” Ibnu Umar berkata, “Jika kamu
berada di waktu sore jangan menunda-nunda amal hingga pagi hari. Kalau kamu
berada di waktu pagi jangan menunda-nunda amal hingga waktu sore. Manfaatkan
kesehatanmu sebelum tiba sakitmu. Dan gunakan masa hidupmu sebelum tiba
matimu.” (HR. Bukhari dalam Kitab Ar-Riqaq [6053]).
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu mengatakan, “Dunia pasti akan lenyap
meninggalkan kalian, sedangkan akhirat menanti di hadapan kalian. Masing-masing
dari keduanya memiliki anak keturunan. Jadilah kalian anak-anak pengejar
akhirat, janganlah kalian menjadi anak-anak pemuja dunia. Sesungguhnya hari ini
(dunia adalah waktu beramal dan belum ada hisab. Sedangkan esok hari (akhirat)
adalah hisab tanpa ada kesempatan untuk beramal.” (HR. Bukhari dalam Kitab
Ar-Riqaq).
Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu’anhuma, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya anak Adam memiliki dua
lembah harta niscaya dia akan mencari lembah yang ketiga. Tidak ada yang dapat
memenuhi (kerakusan) perut anak Adam selain tanah. Dan Allah akan menerima
taubat bagi siapa saja yang mau bertaubat kepada-Nya.” (HR. Bukhari dalam Kitab
Ar-Riqaq [6072]).
Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah amal salah seorang dari
kalian itu bisa menyelamatkan dirinya.” Para sahabat bertanya, “Tidak juga anda
wahai Rasulullah?”. Maka beliau menjawab, “Tidak juga saya, hanya saja Allah
telah mengaruniakan rahmat-Nya untukku. Lakukanlah yang ideal dan upayakanlah
untuk mendekati ideal, segeralah beramal di waktu pagi dan sore, dan dengan
memanfaatkan sedikit waktu di akhir malam. Sedang-sedanglah, niscaya kamu akan
sampai.” (HR. Bukhari dalam Kitab Ar-Riqaq [6098]).
Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu’anhuma, Rasulullah
shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Akan masuk surga tujuh puluh ribu orang
di antara umatku tanpa hisab, mereka adalah orang-orang yang tidak meminta
diruqyah, tidak menganggap sial, dan hanya bertawakal kepada Rabb mereka.” (HR.
Bukhari dalam Kitab Ar-Riqaq [60107]).
Bukhari meriwayatkan dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang berni menjamin
untukku menjaga sesuatuyang terletak di antara kedua jenggotnya, dan di antara
kedua kakinya, maka aku berani untuk menjaminkan baginya surga.” (HR. Bukhari
dalam Kitab Ar-Riqaq [6109]).
Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Salah satu di antara tujuh golongan
orang yang akan diberi naungan Allah pada hari kiamat adalah; seorang yang
mengingat Allah lantas kedua matanya pun mengalirkan air mata.” (HR. Bukhari
dalam Kitab Ar-Riqaq [6114]).
Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Amr radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Seorang muslim sejati adalah yang orang
muslim yang lain selamat dari gangguan lisan dan tangannya, sedangkan orang
yang benar-benar berhijrah adalah yang meninggalkan apa yang dilarang
oleh-Nya.” (HR. Bukhari dalam Kitab Ar-Riqaq [6119]).
Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya kalian mengetahui apa yang
aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” (HR.
Bukhari dalam Kitab Ar-Riqaq [6120]).
Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Neraka itu diliputi oleh hal-hal yang
tidak disukai, sedangkan surga diliputi oleh hal-halyang disenangi.” (HR.
Bukhari dalam Kitab Ar-Riqaq [6122]).
Anas bin Malik radhiyallahu’anhu mengatakan, “Sesungguhnya kalian akan
melakukan perbuatan-perbuatan yang di mata kalian lebih ringan daripada rambut,
namun bagi kami di masa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam perbuatan itu
termasuk perkara yang membinasakan.” (HR. Bukhari dalam Kitab Ar-Riqaq).
Bukhari meriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan datang kepada manusia suatu masa;
ketika itu sebaik-baik harta seorang muslim adalah kambingnya yang dia
gembalakan ke puncak-puncak bukit dan tempat-tempat tadah hujan, dia berlari
menyelamatkan agamanya dari terpaan fitnah.” (HR. Bukhari dalam Kitab Ar-Riqaq
[6130]).
sumber: www.muslim.or.id
No comments:
Post a Comment